Jumat, 28 Desember 2012

Sejarah OUTBOUND di Indonesia


Selama 1 dasawarsa terakhir ini kegiatan outbound sangat diminati oleh banyak perusahaan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk refreshing setelah sekian lama bekerja. Jika terdengar kata outbound, langsung di benak kita yang terbayang adalah flying fox, spiderweb, paintball, rafting, offroad, dll. Sehingga vendor pelaksana outbound (flying fox, spiderweb, dll) semakin menjamur, bahkan mereka menjalin kerjasama dengan beberapa hotel atau penyedia tempat sebagai rekanan pelaksana outbound di tempat mereka.

Sebenarnya apa sih outbound itu? Dan kapan mulai dikenal di Indonesia?

Pada pertengahan tahun 1990-an, kita mengenal ada kegiatan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) dan AMT (Achievement Motivation Training) yang kerap diadakan oleh sekolah-sekolah terutama pada saat akan membentuk kepengurusan OSIS yang baru. Kegiatan tersebut biasanya dilakukan di dalam kelas, tapi ada saat-saat tertentu dilakukan diluar kelas dalam bentuk simulasi game dan energize yang semuanya ada maksudnya dan maknanya. Kadang di malam hari juga sering diadakan perjalanan malam ke suatu tempat dan diadakan renungan untuk instropeksi diri.

Kaitannya dengan outbound, sebenarnya kegiatan semacam LDK dan AMT merupakan cikal bakal adanya outbound di Indonesia. Jadi bisa disimpulkan bahwa outbound adalah salah satu metode pelatihan untuk pengembangan diri (personal development) dan tim (team development) yang dilakukan dengan cara proses pencarian pengalaman melalui kegiatan di alam terbuka. Ternyata di dunia, kegiatan semacam ini sudah ada sejak tahun 1821 bahkan dilanjutkan dengan pendidikan melalui sekolah dengan berdirinya Round Hill School.

Pada tahun 1941, di Inggris, kegiatan outbound pertama kali di dunia ini dibangun oleh seorang tokoh pendidikan berkebangsaan Jerman bernama Dr.Kurt Hahn. Kisanya, pada tahun 1933, Dr. Kurt Hahn melarikan diri ke Inggris karena berbeda pandangan politik dengan Hitler. Dengan bantuan Lawrence Holt, seorang pengusaha kapal niaga, ia mendirikan lembaga pendidikan outbound tersebut. Hahn memakai nama Outward Bound saat mendirikan sekolahan yang terletak di Aberdovey, Wales, pada tahun 1941, yang bertujuan untuk melatih fisik dan terutama mental para pelaut muda, terutama guna menghadapi ganasnya pelayaran di lautan Atlantik pada saat berkecamuknya Perang Dunia II.

Pelatihan ini memakai kegiatan mountaineering (mendaki gunung)dan petualangan laut sebagai medianya. Kurt Hahn sendiri beranggapan bahwa kegiatan berpetualang, melainkan sebagai wahana berlatih anak-anak muda menuju kedewasaan.

Mengingatkan media, metode, dan pendekatan yang dipergunakan di Outward Bound, banyak ahli pendidikan yang mengklasifikasikan bentuk pelatihan ini sebagai adventure education atau experiental learning. Metode pelatihan ini kemudian berkembang dan mulai ditiru di banyak tempat, bahkan sampai akhirnya diperkenalkan di luar Inggris. Setidaknya, setelah era Perang Dunia II, lembaga serupa dibangun di berbagai daerah di Inggris, Eropa, afrika, Asia, dan Australia.

Di Indonesia, walau bukan berarti bahwa metode ini diketahui baru masuk pada tahun 1990 dengan nama outward Bound Indonesia. Saat ini definisi outbound banyak yang sudah melenceng dari pengertian aslinya. Seperti yang dituliskan di awal, ketika ditanya tentang outbound maka dalam bayangan mereka yang muncul adalah fun game-nya saja atau games yang cenderung highrisk atau menaikkan adrenalin. Konsep pembelajaran di outbound yang sebenarnya dilakukan dengan 2 cara yaitu teori (dalam kelas) dan praktek (luar kelas), dengan perbandingan 25% : 75%, namun karena sebagian besar peminat dari kegiatan outbound adalah mereka yang kebanyakan aktifitasnya di dalam ruangan dan telah jenuh dengan rutinitas kerja tentunya dalam ruangan pula, maka hampir semua provider outbound menyelenggarakan kegiatan dominan di luar kelas, hal inilah yang telah melenceng dari metode awal outbound itu sendiri. Namun demikian apapun metode yang dilakukan diharapkan dapat memberikan experiental yang dapat menunjang tercapainya tujuan yang diharapkan bersama.

Untuk itu Sylva ADVENTURE Provider Outbound Baubau, hadir menjadi salah satu alternatif yang dapat dijadikan partner dalam pengembangan SDM baik perusahaan maupaun instansi pemerintah.

Salam Semangat Pagi - Sukses Selalu